Kalurahan WIROKERTEN

Wirowarta - ‘Ngeling-eling Lepat lan Luput, kinanten Pasrah Mring Sang Pencipta’ laku ini adalah sebuah perjalanan sepiritual yang diajarkan turun temurun bertujuan untuk matur nuwun dan nyuwun ngapuro. Dengan laku bisu namun dalam hati berdo’a hal yang harus dibiasakan dalam setiap manusia, gambaran bahwa yo laku yo dedungo (ikhtiar dan berdo’a) harus berimbang. Ahad, 07 Juli 2024 Ahmad Widodo penanggung jawab laku puter gelang peringatan malam pergantian tahun islam di kalurahan wirokerten.

Meskipun masih muda kita jangan malu dengan adat dan budaya kita, toh hal ini bertujuan kearah kebaikan. Banyak nilai-nilai luhung yag dapat kita ambil hikmahnya dalam kegiatan ini. Sambutnya

Kita adalah generasi penerus, ingat Indonesia ini terkenal dengan keragaman budaya dan adatnya dan bahkan keragaman kesenianya. Jangan sampai hal seperti ini hilang, dan malah digemari orang lain atau negara lain. Tuturnya

Budaya dan agama itu jelas berbeda namun dapat beriringan, jadi jangan membatasi sesuatu yang sudah tertata dan terlaksana dengan baik hanya karena ego, selagi bertujuan baik dan luhur tidak menyimpang dari nilai budaya dan agama kenapa harus ditinggalkan. Tambahnya

Mlaku atau berjalan juga banyak sekali manfaat yang didapatkan, selain kesahatan berjalan malam hari juga mampu meningkatkan fokus pada diri. Kemudian dalam bisu juga tidak hanya sekedar diam, nampak tidak berucap namun dalam hati mengingat, baik perbuatan atau tindakan yang telah lalu untuk dimintakan ampunan atau bisa dikatan kita berdzikir. Dalam hal ini kalau diambil hikmahnya adalah ya kerjakan ya mintakan keberkahan. Tutupnya