Kalurahan WIROKERTEN

Wirowarta (5/8) - Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal) Kalurahan Wirokerten menyelenggatakan kegiatan jaring aspirasi masyarakat di delapan paduluhan dan satu keterwakilan perempuan dari tanggal 31 Juli hingga 5 Agustus 2024, dimana putaran terakhir pelaksanaan berada di Padukuhan Mutihan pada Senin 5 Agustus 2024 di Musholla An Nur RT 05 Mutihan.

Pelaksanaan jaring aspirasi dihadiri oleh Dukuh Mutihan, Pokgiat, Kader PKK Padukuhan, Pengurus Ranting Aisiyah, Ketua RT 1 hingga 15, perwakilan pemuda, Bank Sampah Nyawiji, Kepala Sekolah PAUD Sekar Bangsa, Kepala Sekolah TK PKK Mutihan, Perwakilan Hadroh, Takmir, kelompok kandang, PT YTI, Ulu-ulu, Jaga Baya dan unsur lainnya, serta sebagai narasumber Lurah Wirokerten, Rachmawati Wijayaningrum.

Rachmawati dalam sambutan dan paparanya menyampaikan, kegiatan yang ada di RPJM 2018-2024 hingga saat ini sebagian besar sudah terlaksana namun masih ada beberapa kegiatan yang belum dapat dilaksanakan, adapun kegiatannya antara lain : Kunjungan kerja ke home industry serta pengupayaan peningkatan home industri yang ada, Pembangunan Ruang Publik atau RTH, Pemberdayaan terhadap Buruh Ngemping dan pekerja perak/tembaga, Pemeliharaan Sarana dan Prasarana makam, Pementasan Seni, Penataan Kawasan Kandang, Pengupayaan peningkatan penambahan sarana dan prasarana seni budaya, Peningkatan usaha bengkel cat dengan berbasis lingkungan dan Tamanisasi.

Dalam seksi diskusi yang dipimpin Anggota Bamuskal keterwakilan Mutihan, Bapak Hasim, beberapa peserta mengusulkan diantaranya Bapak Dapan, Ketua RT 10 GWI menyampaikan beberapa usulan diantaranya pentingnya penyediaan ruang terbuka bagi publik, penyedian jalan yang nyaman, penanganan kebersihan makam dan mengsulkan dibuatkan tempat khusus pengecatan bagi yang punya usaha cat mobil; selain itu sejumah peserta jaring aspirasi juga menyampaikan terkait pengelolaan sampah, seperti usul dari Ketua RT 05, Bapak wajarto untuk membuat Peraturan kalurahan mengenai sampah, selain itu juga perlu dibuat SOP terkait pemanfaatan lahan publik melalui sosialisasi dari peraturan yang ada hingga kalurahan serta penindakan pelanggaran jika dikemudian hari melanggar.

Bapak Supriyana, Ketua RT 02 juga menyampaikan pentingnya penggunaan budaya jawa untuk kegiatan-kegiatan seremonial maupun kegiatan lainnya karena kalurahan saat ini maju mengikuti program kalurahan rintisan budaya, selain itu banyak anak-anak maupun orang dewasa sekarang banyak meninggalkan budaya jawa, baik ucapan, tingkah laku maupun busana.
Dari hasil jaring aspirasi tersebut nantinya akan dibuat skala prioritas untuk dapat diajukan ke pemerintah kalurahan sebagai rencana kegiatan Tahun Anggaran 2025 dengan melihat kondisi keuangan dan juga harus tertangani atau tidak oleh kalurahan.

#haim