Kalurahan WIROKERTEN

Wirowarta (7/8) - Yayasan Riyadhul Jannah Indonesia (RJI) yang beralamat di Mutihan RT 04 menyelenggarakan Tasyakuran Peresmian TPQ Riyadhul Jannah Indonesia dan Joglo "Tentrem", Rabu 7 Agustus 2024.

Hadir dalam acara tersebut Pembina Yayasan, Pengurus Yayasan, Ketua PRM Mutihan, Dukuh Mutihan, Ketua RT 01-05 dan 15, Ustadz-ustadzah, Jajaran Komite TPQ, Takmir Mushollah dan masjid, masyarakat dilingkungan Joglo serta segenap keluarga.

Pembacaan kalam Illahi dilantunkan dengan merdu oleh santri TPQ RJI angkatan 2, Adinda Rachel binti Diananta dan pembacaan arti disampaikan dengan tegas oleh Taufik bin Srimulat, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Yayasan RJI, Ustadz Widodo yang menyampaikan beberapa informasi diantaranya mengenai ijin operasional TPQ dari Kementerian Agama telah disahkan dengan nomor : 180/2024. Jumlah santri hingga saat ini berjumlah 69 santri, 60 santri karya dan juga pendampingan ke masyarakat telah dilakukan, selain itu beliau menambahkan tentang pembukaan santri baru angkatan 4 dengan jumlah santri yang sudah mendaftar 11 anak dari kapasitas sebanyak 25 santri.

Pembina Yayasan RJI, Bapak Joko Wurdiyanto dalam sambutannya menyampaikan pemberian nama Joglo Tentrem mengambil dari QS. Ar Ra'du : 28, dimana artinya "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Alloh, ingatlah hanya dengan mengingat Alloh hati menjadi tentram" Selain itu beliau menambahkan harapan kedepannya bisa meningkat dari TPQ menjadi pesantren.

Dalam sesi sarasehan berbagai ucapan Terima kasih dan harapan dari masyarakat dengan keberadaan TPQ maupun Joglo Tentrem, diharapkan mampu memberikan nilai positif terhadap perkembangan dan pergerakan islam di Mutihan, dan pada dasarnya mereka siap mendukung dan memberikan yang terbaik jika diperlukan, bahkan harapan salah satu yang memberikan pendapat, Bapak Supriana menyampaikan bahwa dengan adanya RJI dapat mengembalikan Mutihan kembali pada saat Mataram dulu, menjadi tempat para ulama. #haim