Wayang Suket, Cinderamata Ikonik dari Desa Wisata Wirokerten

REDAKTUR 15 Agustus 2024 16:58:13 WIB

Wirowarta - Bantul, 8 Agustus 2024 - Desa Wisata Wirokerten kembali menonjolkan keunikan budayanya dengan melestarikan wayang suket sebagai cinderamata khas. Kegiatan yang digelar di Pasar Blumbang Mataram ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya lokal yang kini dikembangkan menjadi produk bernilai tinggi.

Wayang suket, yang terbuat dari anyaman rumput kering, memiliki sejarah panjang di Wirokerten. Tradisi ini berawal dari para peternak sapi yang mengisi waktu sembari menggembala dengan menganyam rumput, atau "suket," menjadi bentuk wayang. Potensi seni tradisional ini kini dikembangkan oleh Pengurus Desa Wisata Wirokerten yang terdiri dari Ananda Maulana, Marenda Ayu Denata, dan Arif Ramadhan, yang melanjutkan estafet sebagai pengrajin wayang suket asli Wirokerten.

"Wayang suket ini bukan hanya produk kerajinan tangan, tetapi juga simbol dari hubungan erat antara manusia dengan alam. Kami ingin menjadikan wayang suket sebagai cinderamata khas yang bisa membawa nama Wirokerten ke tingkat nasional bahkan internasional," ujar Ananda Maulana, salah satu pengrajin yang juga anggota Pengurus Desa Wisata Wirokerten.

Marenda Ayu Denata menambahkan bahwa wayang suket memiliki nilai historis yang mendalam bagi masyarakat Wirokerten. "Wayang suket ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada Tumenggung Wirokerten, prajurit Kerajaan Mataram Islam yang mendirikan Kalurahan Wirokerten. Kami ingin mengenang jasa beliau melalui pelestarian seni ini," tuturnya.

Sementara itu, Arif Ramadhan menjelaskan bahwa wayang suket di Wirokerten ini dipandang sebagai salah satu bentuk pemanfaatan alam secara bijak. "Kami berusaha menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan kelestarian lingkungan. Wayang suket ini memanfaatkan rerumputan yang tumbuh liar di sekitar kita, sehingga tidak hanya menjadi produk budaya, tetapi juga bentuk pengelolaan alam yang berkelanjutan," ujarnya.

Kehadiran wayang suket sebagai cinderamata khas Desa Wisata Wirokerten mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. "Inisiatif ini sangat baik untuk memperkuat identitas budaya lokal sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Wirokerten," kata Setiawan, tokoh masyarakat setempat yang turut hadir dalam acara tersebut.

Dengan pengembangan wayang suket ini, Desa Wisata Wirokerten diharapkan dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang menawarkan pengalaman budaya unik dan autentik. Wayang suket bukan hanya cinderamata, tetapi juga simbol ketekunan, kreativitas, dan penghormatan terhadap sejarah serta alam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Wirokerten.

Komentar atas Wayang Suket, Cinderamata Ikonik dari Desa Wisata Wirokerten

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License