Kalurahan WIROKERTEN

Wirowarta - Yogyakarta, 23 Desember 2024 – Perwakilan Desa Wisata Wirokerten bersama Tim Pengabdian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyusun timeline pelaksanaan program pengabdian masyarakat untuk tahun 2025. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Pusat Kajian Hukum, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada Selasa (23/12) ini bertujuan memperkuat sinergi antara UMY dan Kalurahan Wirokerten dalam mendukung visi menjadi Desa Mandiri Budaya pada 2027. Tim UMY yang diwakili oleh para dosen, yakni Sakir Ridho Wijaya, Anwar Kholid, dan Reni Budi Setianingrum, menggandeng pemuda dan masyarakat Kalurahan Wirokerten untuk bersama-sama merancang teknis pelaksanaan pendampingan yang akan berlangsung selama tiga bulan, dari Januari hingga Maret 2025. “Program ini tidak hanya sekadar pendampingan, tetapi menjadi langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat Kalurahan Wirokerten dalam mempersiapkan diri menuju status Desa Mandiri Budaya. Kami ingin semua elemen masyarakat terlibat aktif,” ujar Sakir Ridho Wijaya. Dalam timeline yang disepakati, bulan Januari difokuskan pada penyelesaian teknis pelaksanaan pendampingan bersama masyarakat. Bulan Februari diisi dengan pembuatan laporan dan artikel ilmiah untuk mendokumentasikan hasil pendampingan. Sementara itu, Maret akan digunakan untuk monitoring dan evaluasi terhadap capaian program. Anwar Kholid menekankan pentingnya perencanaan yang matang untuk mencapai hasil yang maksimal. “Kami percaya bahwa dengan kerjasama yang solid antara UMY dan masyarakat Kalurahan Wirokerten, target jangka panjang yang telah dirumuskan dapat tercapai. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk pengabdian berbasis akademik yang berdampak langsung,” tuturnya. Dari pihak Kalurahan Wirokerten, pemuda setempat turut memberikan pandangan. Dyah Ayu Puspitasari, salah satu perwakilan pemuda, mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini. “Kami merasa sangat terbantu dengan pendampingan ini. Dengan adanya program yang terstruktur seperti ini, kami lebih optimis bisa menjadikan Kalurahan Wirokerten sebagai Desa Mandiri Budaya,” katanya. Reni Budi Setianingrum juga menambahkan bahwa partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan. “Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat sejak perencanaan hingga evaluasi, program ini akan terasa lebih relevan dan efektif,” jelasnya. Kerjasama ini menjadi salah satu bukti nyata komitmen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam mendukung pengembangan desa berbasis budaya dan kearifan lokal. Program yang akan dimulai pada Januari 2025 ini diharapkan mampu membawa Kalurahan Wirokerten selangkah lebih dekat menuju Desa Mandiri Budaya.