MENGOLAH SAMPAH JADI RUPIAH

Operator 3 21 Oktober 2019 07:07:47 WIB

WIROWARTA - Film dokumenter tentang Desa Sukunan diputar sebelum memulai acara seminar berjudul "Mengolah Sampah Jadi Rupiah".Acarayang diselenggarakan oleh Gerakan Masyarakat Muda Tobratan (GEMMA) pada Minggu (20-10-2019) bertempat di Rumah Bapak Supriyadi, RT 06, Tobratan, Wirokerten. Anna Febriyanti selaku pembawa acara memperkenalkan Suharto, koordinator pengelolaan sampah di Desa Wisata Lingkungan Sukunan sebagai pembicara pada seminar sore itu.

Seminar yang diikuti oleh muda-mudi Tobratan ini diadakan dalam rangka memberikan sosialisasi bahwa sampah di lingkungan sekitar masih belum diolah dengan baik. Misalnya, sebagian orang masih ada yang membuang sampah sembarangan di sungai atau membakarnya. Padahal, menurut Suharto, membakar sampah yang mengandung plastik itu bahayanya lebih besar 350 kali lipat daripada asap rokok.

Kemudian, pembicara menjelaskan peluang-peluang yang bisa dimaanfaatkan dari sampah-sampah yang ada di sekitar masyarakat. Pertama, sampah yang telah terkumpul di bank sampah akan dipilah, dibedakan antara sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik, seperti dedaunan dan kotoran hewan bisa dibuat untuk pupuk kompos. Sedangkan untuk sampah non organik seperti plastik bisa diolah lagi menjadi kerajinan tangan. Caranya adalah dengan mencacah plastik yang telah terkumpul menjadi kecil. Cacahan plastik tersebut lalu ditempelkan ke tas, jok motor, kulit kursi, bantal, jaket sehingga membuat tampilan barang-barang tersebut semakin cantik. Hal ini tentu saja bisa meningkatkan harga dari kerajinan tersebut.

Tujuan diadakannya acara ini adalah agar masyarakat lebih paham mengenai sampah yang ada di lingkungan sekitar. Pandhu Prisnawan, selaku ketua panitia menuturkan, semoga kedepan muda-mudi bisa lebih paham dan peduli akan kebersihan lingkungan. Efek sampah memang belum terasa untuk saat ini. Namun diharapkan, acara ini bisa mencegah dampak sampah di masa yang akan datang. "Kalau sampah tidak diolah, lingkungan jadi kotor, kalau lingkungan kotor, sampah mengancam kehidupan kita," pungkas Suharto.

 

Komentar atas MENGOLAH SAMPAH JADI RUPIAH

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License