Kalurahan WIROKERTEN

WIROWARTA - Kalurahan Wirokerten mendapat hibah dana dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul dalam pembuatan masterplan pengembangan destinasi wisata Desa Wirokerten. Sampai saat ini, pembuatan masterplan sudah di tahap akhir setelah melewati serangkaian observasi, pendataan potensi, dan analisis wilayah Kalurahan Wirokerten. Kalurahan Wirokerten mengikuti pemaparan laporan akhir masterplan pengembangan destinasi wisata Desa Wirokerten pada hari Senin (08/ 05). Pemaparan ini dihadiri OPD Kabupaten Bantul yang meliputi Dinas Pariwisata, Bappeda, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebudayaan, DKUKKMPP, dan Perwakilan Kapanewon Banguntapan yang seluruhnya berjumlah kurang lebih 30 orang.

Kegiatan ini dipimpin oleh Widi selaku konsultan dari CV. Techno Cita Consultant yang menyampaikan paparan akhir masterplan pengembangan destinasi wisata Desa Wirokerten. “Strategi pengembangan pariwisata di Kalurahan Wirokerten menitiberatkan kepada empat Kawasan, yaitu 1) Kawasan wisata kolam Grojogan; 2) Kawasan wisata Edufarm di Padukuhan Kepuh; 3) Kawasan Gajah Wong Riverside; dan, 4) Pengembangan jalur wisata Desa Wirokerten. Keempat kawasan ini akan dikembangkan melalui penambahan fasilitas akomodasi dan homestay; pembuatan fasilitas rumah makan, kafe, spot kuliner; pembuatan fasilitas informasi wisata; penambahan jaringan telekomunikasi; pembangunan show room UMKM dan cinderamata; dan, penguatan fasilitas kemanan dan Kesehatan. Beberapa kegiatan ini dilaksanakan guna mendukung terciptanya destinasi wisata Kalurahan Wirokerten,” tambahnya.

Di akhir pemaparan, Setya Ardhana Tarigan Sibero selaku Subkoordinator Kelompok Substansi  Pengelolaan Destinasi  Pariwisata Kabupaten Bantul menekankan kepada periode realisasi dari masterplan pengembangan destinasi wisata Desa Wirokerten. “Masterplan ini akan ditindaklanjuti oleh dinas terkait dalam merealisasikan program kerja tetapi perlu ditekankan bahwa Pemerintah Kalurahan Wirokerten dan konsultan pengembangan wisata harus menekan kontrak jangka waktu pembangunan ini. Hal ini tentunya menjadi krusial dan harus diperhatikan oleh kedua belah pihak yang terlibat agar tidak terjadi miskomunikasi,” sarannya.