Kalurahan WIROKERTEN

WIROWARTA - Malam keakraban merupakan salah satu sarana untuk mendekatkan antara anggota satu dengan yang lain dalam sebuah organisasi. Demikian juga, Ikatan Muda-Mudi Glondong yang melaksanakan agenda malam keakraban untuk menyambut anggota baru dan pembagian tugas serta tanggung jawab setiap divisi. Malam keakraban ini dilaksanakan di Wisma Duta Wacana, Kaliurang pada hari Sabtu-Minggu, 10-11 Juni 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang anggota Ikatan Muda-Mudi Glondong dan dihadiri oleh tiga orang demisioner pengurus IMMG, yaitu Istadi yang sekarang menjabat sebagai Ketua Kampung Glondong, Anggriawan yang menjadi Wakil Kampung Glondong, dan Rian sebagai Sekretaris Takmir Masjid Nurul Huda 19.

Kegiatan ini diawali dengan penjelasan oleh Fauzi Dwi Kurniawan selaku Ketua Ikatan Muda-Mudi Glondong yang memaparkan terkait program kerja divisi yang ada di IMMG. “Ikatan Muda-Mudi Glondong dibentuk berdasarkan divisi yang menjadi motor utama bergeraknya organisasi yang diisi oleh pemuda dan pemudi ini. Divisi ini mencakup Pembangunan Sumber Daya Manusia (PSDM), pengabdian masyarakat, perlengkapan, dekorasi dan dokumentasi, serta kegamaan,” terangnya.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan api unggun yang dikemas dengan sharing organisasi yang diisi oleh Istadi, Ian, dan Anggriawan. Dalam paparannya, Istadi yang juga menjabat sebagai Ketua Kampung Glondong menyampaikan nilai-nilai pengabdian di IMMG. “Menjadi bagian dari IMMG merupakan sesuatu yang harus disyukuri walaupun tidak mendapatkan timbal balik yang nyata. Akan tetapi, apa yang diperjuangkan oleh anggota IMMG ini akan diganti oleh Tuhan Yang Maha Esa. Pengurus Kampung Glondong juga akan memberikan dukungan dengan optimal terkait kegiatan yang diusulkan oleh IMMG ini,” lanjutnya.

Kemudian, penjelasan Istadi ini disambut oleh Rian selaku pemateri kedua yang menjelaskan tentang visi IMMG ke depan. “IMMG harus menjadi organisasi yang mampu memberikan gebrakan kegiatan untuk Masyarakat Glondong. Hal ini tentunya harus diperkuat secara internal terlebih dahulu dari kepengurusan IMMG. Penguatan internal ini akan berguna untuk menentukan ke mana IMMG akan berlabuh. Bisa saja, IMMG ini mengadopsi struktural dari organisasi di Gunung Kidul yang mana organisasi kepemudaan tidak diisi oleh remaja atau pemuda/ pemudi yang masih lajang, tetapi bisa disatukan dengan bapak muda atau ibu muda sehingga tidak ada gap antara satu dengan yang lain,” jelasnya.

Terakhir, paparan dari Rian disambut oleh Anggriawan selaku pemateri ketiga yang menjelaskan tentang karakteristik yang perlu diadopsi oleh IMMG. “Pemuda pasti memiliki ambisi yang menggebu, tentunya hal ini menjadi hal yang wajar. Namun, ambisi ini perlu diatur agar membawa dampak positif untuk memajukan IMMG. Selain itu, menjadi pemuda atau pemudi yang penuh ambisi jangan sampai mudah terbawa perasaan. IMMG harus menjadi patok utama pemegang kendali di Kampung Glondong. Oleh karena itu, jadilah orang yang berperan, bermanfaat, serta ngangeni. Ketiga hal ini menjadi kunci kesuksesaan dari Ikatan Muda-Mudi Glondong. Tak hanya itu, malam keakaraban ini untuk membuka komunikas antara IMMG dan Pengurus Kampung Glondong sehingga perlu ditindaklanjuti untuk kedepannya,” pesan Anggriawan tersebut.

Setelah kegiatan api unggun dan sharing organisasi selesai, agenda malam keakraban dilanjutkan dengan istirahat. Paginya, kegiatan diawali dengan senam bersama yang dipimpin oleh Agil. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan bermain game berupa lingkaran goyang, kata bapak, tembak binatang, dan estafet sarung. Sarana game ini berfungsi sebagai bonding untuk merekatkan satu sama lain. Terakhir, kegiatan malam keakraban ditutup melalui color fun dengan pelemparan holy powder. Acara berlangsung meriah dan terbukti membawa dampak motivasi internal dari anggota Ikatan Muda-Mudi Glondong.