Kalurahan WIROKERTEN

WIROWARTA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang dipimpin oleh Sakir Ridho Wijaya, S.IP., M.IP. kembali melaksanakan rangkaian pengabdian masyarakat skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah (PBW). Rangkaian kegiatan ini berupa pembentukan dan/ atau pelatihan dasar Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) di Kalurahan Wirokerten dengan tema “Manajemen Keuangan dan Pengembangan Unit Usaha BUMKal/ BUMDes Berbasis Potensi Lokal” tersebut. Pembentukan dan/ atau pelatihan dasar BUMKal Wirokerten ini diadakan di Pasar Blumbang, Wirokerten, Banguntapan, Bantul pada hari Minggu (03/08).

Sakir Ridho Wijaya dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan dari pelatihan dasar Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Wirokerten ini bertujuan untuk memberikan wawasan terkait pemahaman dari Badan Usaha Milik Kalurahan ini, “kegiatan ini mengambil tema manajemen keuangan dan pengembangan unit usaha berbasis potensi lokal. Tema ini berlandaskan kebutuhan dari calon pengurus/ formatur BUMKal Wirokerten yang diisi oleh anak muda sehingga seyogyanya harus memahami nilai fundamental dari BUMKal atau BUMDes ini. Kegiatan ini juga tidak akan berhenti di sini saja, tetapi dari pihak UMY berkomitmen untuk mendampingi Kalurahan Wirokerten selama tiga tahun kedepan,” ungkapnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan inti materi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Kabupaten Bantul, Dra. Sri Nuryanti, M.Si. Pemaparan materi ini diadopsi dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Kabupaten Bantul mengatakan bahwa dalam pelaksanaan BUMDes memiliki tiga (3) nilai utama, berupa tujuan, landasan, dan fungsi Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) itu sendiri.

“Di dalam ketentuan umum PP Nomor 11 tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa disebutkan bahwa BUMDes memiliki tujuan berupa, yaitu melakukan kegiatan ekonomi, melakukan kegiatan pelayanan umum, memperolah laba bersih berbasis sumber daya ekonomi desa, pemanfaat asset desa, dan pengembangan sistem ekonomi digital. BUMDes juga memiliki landasan yang kuat berupa semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan dengan prinsip profesional, terbuka, partisipatif, dan berkelanjutan. BUMDesa juga memiliki fungsi berupa mengkonsolidasi produk lokal, inkubasi usaha masyarakar, stimulan usaha masyarakat, dan peningkatan nilai atas aset desa dan Pendapatan Asli Desa,” terangnya.