Kalurahan WIROKERTEN

Wirowarta - Tidak terasa kita  akan segera memasuki tahun politik, 2024 merupakan puncak dari kontestasi politik di Indonesia , mulai dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2024-2025 diikuti Pemilu Legislatif untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dan dilaksanakan serentak di Indonesia.

Ditahun tersebut akan banyak masyarakat dengan latar belakang yang beragam akan berbondong bondong memberikan suaranya untuk menentukan pilihan, dari pemuda hingga lansia. Sayangnya belakangan ini politik memilik citra negatif di kalangan masyarakat dengan perspektif yang berbeda beda.

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengantisipasi adanya sikap apatis yang ada pada kaum millenial mengenai politik, sementara satu suara dari tiap individu sangat menentukan nasib kedepanya..

Hal ini ditindak lanjuti oleh Forum Politisi Muda Indonesia ranting Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengajak perwakilan dari elemen masyarakat salah satunya Karang Taruna Wiratama Manunggal Kelurahan Wirokerten, guna berdiskusi berkaitan mengantisipasi sikap apatis, dalam acara forum diskusi publik ‘Jangan Apatis! Saatnya Pemuda Melek Politik “.

Acara ini berlangsung di Hotel Matahari, Jalan Parangtritis No. 123 Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, dilaksanakan hari sabtu  ( 16/09 ) dimulai pada pukul 13.30 WIB,  dan dihadiri oleh banyak elemen masyarakat, dimulai dari organisasi ditingkat Kabupaten Hingga Daerah Istimewa Yogyakarta seperti KNPI, Karang Taruna, dsb serta perwakilan dari partai yang mengikuti pemilu 2024.

Adapun narasumber di acara ini Lurah dari Guwosari, Pajangan, Bantul Mas Masduki Rahmad S.I.P. , dan Mas Pangky Febriantanto S.I.P,  M.I.P. selaku Dosen FISIPOL Universitas Proklamasi 45 serta dimoderatori oleh Bapak Unang Shio Peking.

 Mas Masduki Rahmad S.I.P. , menyampaikan bahwa politik sendiri merupakan salah satu jalan penyelesaian masalah, dan dari data terbaru kontestasi politik sendiri didominasi oleh anak muda / millenial kurang lebih sebanyak 80% suara, sayangnya prespektif politik di masyarakat terkesan negatif, dimana politik hanya untuk kalangan atas dan modal yang banyak. Sementara beliau berani mendeklarasikan diri sebagai kepala desa yang tidak mengambil hak / gaji sepeserpun. Artinya siapa saja berhak dan dapat mengikuti kontestasi pemilu dari tingkatan terendah hingga tertinggi.

Diharapkan kedepanya sikap apatis dapat di cegah dengan adanya forum diskusi ini, nantinya kontestasi pemilu di tahun 2024 dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan pilihan untuk Indonesia Maju.