Kalurahan WIROKERTEN

WIROWARTA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dipimpin oleh Sakir Ridho Wijaya melalui program pengabdian masyarakat skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah (PBW) mendampingi Kalurahan Wirokerten selama tiga tahun ke depan untuk mencapai predikat Desa Mandiri Budaya. Kegiatan ini sudah dimulai sejak tahun 2021 melalui pendampingan pembuatan website “Dewikerten.id” sebagai platform untuk mengintegrasikan potensi wisata dan UMKM di Kalurahan Wirokerten. Kemudian, pemberdayaan ini dilanjutkan dengan fullboard meeting yang dikemas melalui pelatihan pembuatan destinasi wisata dan budaya berbasis lingkungan aman bencana.

Kegiatan fullboard meeting ini diikuti oleh 24 orang yang terdiri dari Pemerintah Kaalurahan Wirokerten, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Kalurahan Wirokerten, Pokdarwis, Desa Budaya, Desa Wisata, dan pengelola UMKM Kalurahan Wirokerten. Kegiatan ini dilaksanakan di Griya Persada Convention Hotel and Resort Kaliurang pada hari Sabtu (30/9). Kegiatan ini diawali sambutan oleh Sakir selaku ketua tim PBW UMY. Sakir mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan pendampingan lanjutan setelah sebelumnya telah membentuk Lembaga Rintisan Desa Budaya dan Lembaga Rintisan Desa Budaya Kalurahan Wirokerten.

Kegiatan ini didanai melalui Program Pemberdayaan Berbasis Wilayah (PBW) yang didukung dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tim PBW UMY mendampingi pembuatan destinasi aman bencana yang akan direalisasikan dengan kegiatan Pasar Blumbang Mataram. “Paket wisata ini sebagai opsi untuk mengoneksikan potensi wisata, budaya, dan UMKM sebagai dukungan untuk Kalurahan Wirokerten dalam mencapai Desa Mandiri Budaya pada tahun 2025,” ujarnya.

Kegiatan ini berlangsung selama dua (2) hari satu (1) malam yang dikemas dengan tiga materi. Adapun tema dan tujuan tersebut diantaranya Manjemen Desa Wisata-Budaya: Pengintegrasian Wisata Budaya dan UMKM Berbasis Potensi Lokal melalai Pembuatan Paket Wisata Ramah Lingkungan. Lalu, materi kedua yaitu Transformasi Desa Mandiri Budaya: Strategi Pengelolaan Rintisan Desa Budaya Berkelanjutan Menuju Desa Mandiri Budaya pada Tahun 2025. Terakhir, materi ke-3 yaitu Seni Kepempipinan dan Berbicara di Depan Umum: Kombinasi Keterampilan Berbicara untuk Pengembangan Desa Wisata dan Desa Budaya yang Inklusif.