Kalurahan WIROKERTEN

WIROWARTA - Pelatihan penyampaian metode pengajaran BCM (bermain, cerita, menyanyi) untuk anak didik yang diadakan oleh FKU Desa Wirokerten mengundang Kak Aris pahlawan bertopeng sebagai pemateri. Kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengajar bagi ustad dan ustadzah TKA/TPA/PAA Desa Wirokerten terutama dengan menggunakan metode mengajar BCM. Menurut pemateri yaitu Kak Aris, metode BCM digunakan agar anak didik tertarik untuk mengaji, karena proses pembelajarannya menyenangkan dan tidak membosankan.

                Pelatihan ke-2 yang dilaksanakan pada 24 November 2019, dihadiri oleh seluruh ustad/ustadzah TKA/TPA/PAA Desa Wirokerten yang juga telah mengikuti pelatihan ke-1. Pada pelatihan ke-2 ustad/ustadzah diberi kesempatan untuk melakukan microteaching mengajar dengan metode BCM. Pemateri menyampaikan “pada saat bercerita, guru harus mampu menggunakan 4 suara, yaitu suara asli, suara kecil, suara besar, dan suara nenek.” Keempat suara tersebut harus dipraktikkan saat bercerita oleh guru.

                Ustad dan ustadzah dibagi dalam beberapa kelompok, yang tiap kelompoknya terdiri dari 5-6 orang. Satu persatu guru mempraktekkan metode BCM didepan kelompoknya sambil dipantau oleh Kak Arif. Setelah semua praktik, tiap kelompok mengirimkan perwakilan untuk mempresentasikan pengajarannya. Praktik mengajar dengan metode BCM mampu memunculkan bakat-bakat ustad dan ustadzah dalam bercerita. Ustad/ustadzah mampu bercerita dengan lucu dan materi yang baik. Pesan kak Arif “Jam terbang diperbanyak agar terbiasa dalam bercerita dan beri ketegasan pembeda suara saat bercerita.”